A
ku tak tau ini wajar atau tidak, tapi sumpah aku bingung. Di dunia maya semuanya digelar dan diobral, seakan bebas tanpa batas tapi aturannya rancu alias tak jelas. Katanya teknologi, tapi pijakannya masih hati nurani. Kalau tiap hal musti nyebutkan sumbernya, mungkin blog ini akan penuh dengan sumber ketimbang isinya. Kenapa diobral secara umum dan mudah diambil ?. Yang menciptakan mesin copy-paste justru yang paling gencar melarang pemakaian copy paste. Kenapa tidak diperjual belikan seperti voucher, misalnya Rp. 15.000 dapat dipakai untuk 100 copy-paste?. Kenapa tidak diciptakan alarm anti copy-paste seperti RONCAR?. Ibarat dagangan, apa yang terpajang di internet adalah dagangan tanpa penunggu. Sekali lagi aku bingung, internet itu teknologi atawa hati nurani.
Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font. Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih. |
lama ndak sowan, langsung ngicipi menu kopas, hehehehe .... saya tertarik ttg fenomena kopas di internet karena sdh ebrkali2 jadi korban. yang bagus, kita pakai teknologi, tetapi juga masih mengedepankan hati-nurani, bukti keseimbangan otak kiri dan otak kanan. kopas, bagi saya ndak harus izin, tapi perlu mencantumkan sumber tulisan jika ingin dipublikasikan ulang. kenapa perlu, pak, hehehe ... ini utk menghindari kesalahpahaman, siapa menjiplak siapa. masak tulisan yang sama persis titik komanya di bawah judul pakai nama peng-kopasnya, nah kalau ketemu di serach engine, pembaca kan jadi bingung toh, pak. sebenarnya penulis aslinya itu siapa, haks ...
BalasHapuskalo Kopassus ..baru sangar yaa pak
BalasHapusinfo yg menarik. tks
BalasHapus