M
aluku yang ini bukan nama kepulauan di Indonesia Timur, tapi Maluku yang ini adalah "Malu Saya".
Maluku atau Malu Saya atau Saya Malu karena banyak hal yang menjadikannya demikian. Saya tidak menyalahkan sistem, tapi sistemlah yang telah menciptakan situasi dan keadaan demikian, walau sebagian orang pasti tidak setuju, karena kita memang "tak harus sependapat".
Sistem kita, semua serba diukur dengan bukti fisik, tanpa memperhatikan kinerja yang sebenarnya. Enak mungkin iya, tapi tidak enak juga mungkin iya.
Contoh yang saya alami begini...
Saya termasuk orang yang beruntung dibanding teman yang lain, karena saya paling sering mengikuti penataran dengan biaya negara, dapat uang saku, dapat sertifikat dan dapat ilmu. Tapi disebalik itu, saya telah meninggalkan kewajiban utama saya sebagai guru.
Malu iya, tapi Mau juga iya...
Maluku atau Malu Saya atau Saya Malu karena banyak hal yang menjadikannya demikian. Saya tidak menyalahkan sistem, tapi sistemlah yang telah menciptakan situasi dan keadaan demikian, walau sebagian orang pasti tidak setuju, karena kita memang "tak harus sependapat".
Sistem kita, semua serba diukur dengan bukti fisik, tanpa memperhatikan kinerja yang sebenarnya. Enak mungkin iya, tapi tidak enak juga mungkin iya.
Contoh yang saya alami begini...
Saya termasuk orang yang beruntung dibanding teman yang lain, karena saya paling sering mengikuti penataran dengan biaya negara, dapat uang saku, dapat sertifikat dan dapat ilmu. Tapi disebalik itu, saya telah meninggalkan kewajiban utama saya sebagai guru.
Malu iya, tapi Mau juga iya...
| Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font. Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih. |
wew... istilahnya itu selalu saja bikin penasaran. Maluku, haks... kalau diberi imbuhan ke-an jadi "kemaluanku", wakakakaka ... kalau menurut pak mar, penataran demi penataran selama ini egektif nggak pak utk meiningkatkan kinerja? wah, numpang ootm beberapa hari ini saya kok jadi enggan lihat plruk saya, hehehe :lol: karmanya ndak nambah2, mudahwan saja ndak sampai kena hukum karma.
BalasHapusmalu iya lah, masa malu ya iya dong
BalasHapussaya setuju dengan mr. mars.. malu tapi mau :)
BalasHapusMau lagi dong...
rasa malu memang harus ada dalam diri kita pak, tapi malu-maluin.... jangan ah...
BalasHapus@ Pak Sawali:
BalasHapusSelama sistem penataran masih seperti saat ini, "jauh panggang dari api". (Maaf kalau peribahasanya gak pas...)
@ Gus Ye:
Yehia lah...
@ Mr Khay:
Malu lagi dong...
@ Ekspresi:
Semoga jawaban saya gak malu2in
kadang-kadang kita suka malu malu mau.
BalasHapusIbu saya bilang, gak usah malu kalau nggak mencuri (dalam arti mengambil hak orang lain/korupsi dll).
BalasHapusmalu??
BalasHapusStop Dreaming Start Action