O
rang gemuk itu tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi di komunitas orang kurang gizi. Orang kurus juga tidak ada. Yang ada adalah orang biasa sedang melatih pesumo. Orang kaya itu tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi di komunitas orang miskin. Orang miskin tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi komunitasnya kongklomerat. Orang kuat itu tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi dikerumuni cacing. Orang lemah tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi dikelilingi kingkong. Orang tua itu tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi di kumpulnya dengan anak TK. Orang muda tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi tinggal di panti jompo. Orang lucu itu tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi di komunitas préman. Orang sangar tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi komunitasnya para pelawak. Orang pinter itu tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi di komunitas orang idiot. Orang bodoh tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi komunitasnya para cendekiawan. Orang crèwèt itu tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi di komunitas orang bisu. Orang pendiam tidak ada. Yang ada adalah orang biasa tapi komunitasnya para orator.
Kita adalah orang biasa, saya juga...
Saya biasa makan, biasa minum, biasa tidur, biasa mimpi, biasa melamun, biasa ngluyur, biasa bohong, biasa iri, biasa mendahulukan kepentingan sendiri, biasa tidak mengisi kemerdekaan, biasa ngrasani, biasa nulis sekenanya, sekedarnya, biasa begini, biasa begitu, biasa biasa aja...
Kita adalah orang biasa, saya juga...
Saya biasa makan, biasa minum, biasa tidur, biasa mimpi, biasa melamun, biasa ngluyur, biasa bohong, biasa iri, biasa mendahulukan kepentingan sendiri, biasa tidak mengisi kemerdekaan, biasa ngrasani, biasa nulis sekenanya, sekedarnya, biasa begini, biasa begitu, biasa biasa aja...
Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font. Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih. |
Saya tidak biasa ketemu tulisan seperti ini.
BalasHapusIni tulisan yang tak biasa.
Salut Mas.
Komentarnya biasa saja.
BalasHapusSing bilang komentarnya biasa saja itu yang "luar biasa"
BalasHapusJer basuki mawa biasa...
BalasHapusSaya mampir Pak. Saya murid Bapak yang luar biasa, karena diajar oleh guru yang luar biasa.
BalasHapusPuluhan guru telah mengajar saya, tapi cuma Pak Marsudi yang meberi saya warna.
Saya menyesal andai tidak ketemu Bapak.
Terima kasih Guruku.
saya adalah orang biasa dengan paras rupa biasa dan berpenampilan biasa yang sedang mengujungi blog orang luar biasa... ;)
BalasHapusHmmm... saya bukan jelek...cuma gak cantik aja, pak :P gak tinggi juga, cuma orang2 lain aja yang agak semampai alias semeter tak sampai :P
BalasHapusbiasanya para remaja berpikirnya sekali saja tanpa menghiraukan akibatnya... treeng teng teng.. **pake gayanya rhoma Irama...
BalasHapusheheh Pak Mar ini selalu menggelitik heheh benar pak kita biasa tapi saya orang nggak biasa pak ( nggak biasa Jujur heheheh )
BalasHapussalam dari keluarga di gunung kelir
sampeyan ini juga sebetulnya tidak ada, yang ada hanyalah nama diantara beragam entitas konkret
BalasHapusblogger lucu juga tidak ada, adanya blogger biasa yang postingannya selalu bikin senyum-senyum sendiri para blogger lainnya... wakakakaka
BalasHapushehehehehe .... bloger itu juga tdk ada. bloger adalah aktivitas orang ndak ada kerjaan di tengah orang2 yang sedang tertidur, wakakakaka ....
BalasHapusHanya ucapan terima kasih yang bisa aku sampaikan kepada Mbak Wigati, Pak Rochman, Pak Wahyu BMW, Gus Ye sekalian, Mas Totok, Pak Andy, Pak Sawali dan Mas Ariss.
BalasHapusgpp klo biasa
BalasHapusStop Dreaming Start Action