Setiap pengendara yang ingin melintas jalan raya Alas Roban selalu merinding. Tidak hanya jalannya yang berkelok, tapi cerita-cerita mistis sudah kuat membekas. Kawasan hutan jati di Plelen, Gringsing itu pernah dikenal sebagai tempat pembuangan mayat pada tahun 1980-an. Mayat-mayat itu adalah korban dari penembak misterius (Petrus). Semua korbannya dibuang ke Alas Roban.
Tidak hanya itu, daerah tersebut sudah sering terjadi puluhan kecelakaan lalu lintas. Sudah banyak yang meninggal di sana akibat kecelakaan. Lalu, muncul cerita-cerita mistis beredar di masyarakat. Dulu, jika malam hari sepanjang jalur Alas Roban gelap. Masih dikelilingi pohon-pohon jati. Jalannya pun tidak lurus, ada yang berkelok dan menanjak curam. Wajar, jika setiap pengendara melintasi jalan tersebut selalu was-was.
Pada awalnya jalan raya Alas Roban hanya ada satu jalur yaitu jalan raya Poncowati. Jalan itu dibuat pada era pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, Gubernur Jendral Hindia Belanda ke-36. Sekarang sudah dibangun jalan baru sehingga ada jalur alternatif jika pengendara ingin menuju Semarang atau sebaliknya menuju Jakarta.
Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font. Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih. |
Ya karena cerita2 itulah yang membuat pengguna jalan di Alas roban jadi tidak konsen dalam mengemudi akhirnya banyak terjadi kecelakaan karena ini
BalasHapusserem juga nih jalur, rossi sanggup gak ya
BalasHapusDulu sih memang terkenal dengan cerita seramnya. Tapi pas kemarin pulang kampung saat tahun baru. Ternyata ada rumah remang-remang di sepanjang jalan alas roban. Nggak tahu itu masuk kabupaten mana.
BalasHapusPara sopir truk banyak yang berhenti disana untuk karaoke-an atau mandi. Nggak tahu juga ada yang plus-plus (plus pijat maksudnya)
khasiat dan manfaat jinten hitam (habbatussauda) memang sudah terbukti nyata.
BalasHapusuntuk pemesanan biji jintan hitam 100% asli murni tanpa campuran apapun silahkan hubungi saya.