B
egitu bunyi peribahasa yang aku peroleh saat Sekolah Dasar. Secara analogi, selama uang masih diproduksi, dicetak atau bahkan dipalsukan, selama itu pula waktu masih berjalan. Yang membuat saya tidak habis pikir adalah, kalau benar waktu adalah uang, kenapa dalam aplikasinya tidak sama?. Tiap manusia mendapat jatah waktu yang sama, sehari 24 jam, tapi kalau uang kok beda2?
Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font. Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih. |
kenapa beda, pak? karena duwit bisa mulur mungkret tergantung yang punya. coba itu yang korupsi milyaran. mereka kan bisa ngeruk duwit dalam hitungan menit. bandingkan dengan pengemis di sekitar terminal. jangankan hitungan menit sehari saja bisa ndak dapat jatah utk beli rokok ketengan, hehehe ...
BalasHapusSaya juga punya sesuatu yang bisa mulur mungkter, tapi bukan uang Pak...
BalasHapuswaah saya ga stuju waktu adalah uang. Itu duniawi bangett.. Mending waktu adalah senyuman :)
BalasHapuspermisi pak mo ikutan komen,
BalasHapusnamanya juga kita usaha pak,secara materi kalo lebih ekstrimnya kita hidup didunia ini cuma bekerja,lha tujuan utama kerja,cari duit,untuk itu semua butuh dan menghabiskan waktu,kalo ndak mau waktu hilang percuma tanpa ada hasil apapun sebisa mungkin kita manfaatkan waktu dan kesempatan buat dapet uang/duit/money...hari gini ndak ada pemasukkan...apa kata dunia...??
matur nuwun pak Mar. Mohon maaf kalo ada salah-salah kata dan kurang sopan.
@Mas Bani & Mas B 4 CH:
BalasHapusMakasih "komen"nya. Saya juga tak sepaham dengan peribahasa itu. Uang memang ada, tapi tidak merata, padahal semua orang sudah berusaha mencarinya. Sementara itu, ilmu "usaha" yang kita pelajari dalam Fisika sangat jauh dengan usaha yang bisa menghasilkan uang.