Diabetes dan Puasa

Penderita diabetes (Diabetesi) tidak perlu khawatir saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Puasa justru terbukti memberikan efek posisitif dalam menjaga pola makan.

Meskipun diabetesi menggunakan insulin dalam kesehariannya namun puasa tetap tidak menjadi masalah. Insulin tetap digunakan namun pada waktu yang berkebalikan dan kadar yang lebih rendah.

Dosis insulin yang pada hari biasanya untuk pagi digunakan saat buka puasa. Dosis siang digunakan seusai tarawih, karena banyak kegiatan. Dosis malam digeser pada waktu sahur. Dosis bisa dikurangi hingga 30 persen.

Hal lain yang perlu diperhatikan diabetesi adalah perubahan waktu dalam berolahraga. Hal ini penting, jangan sampai kadar gula penderita menjadi tidak stabil. Lamanya waktu dan berat lahraga aerobik bisa dikurangi hingga 50% dari hari-hari biasa. Misalnya, jika biasanya berolahraga hingga 30 menit maka cukup 15 menit saja.

Aerobik yang biasanya dilakukan pada pagi hari maka dirubah setelah buka puasa. Niat puasa benar maka bisa membuat hati tenteram dan iklhas. Ini bisa menurunkan hormon stres. Diabetes belum bisa disembuhkan namun bisa dikendalikan. Empat hal yang mempengaruhinya adalah pola makan, intensitas olahraga, tingkat hormon stres dan pengonsumsian obat.

Untuk jenisnya ada empat. Tipe satu, mereka yang terkena diabetes sejak lahir dan butuh insulin seumur hidup karena pankreas sudah rusak. Tipe dua adalah mereka yang terkena sejak usia dewasa karena faktor genetik. Tipe tiga, diabetes yang muncul tiba-tiba pada saat wanita hamil. Setelah bayi lahir maka akan kembali normal. Tipe empat, diabetes yang disebabkan penyait lain seperti kanker.

Times New Roman Arial (default) Bookman Old Style Comic Sans Ms Courier Georgia Lucida Handwriting Monotype Corsiva Tahoma Trebuchet Ms Verdana 8 10 12 14 16 18 24

Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font. Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih.