Sepuluh Negara Paling Beresiko untuk Bisnis

30 Agustus 2013
Hasil survei perusahaan konsultasi manajemen resiko berbasis di London Aon Plc, meluncurkan 10 negara paling beresiko untuk berbisnis. Beruntungnya, Indonesia tak masuk di dalamnya. Berikut negara-negara paling beresiko untuk berbisnis:
  1. Afganistan
    Selama beberapa dekade diselimuti konflik kekerasan politik yang berada pada level tingkat tinggi dan resiko politik lainnya. Pemerintah juga terkesan sangat lambat mengatasi masalah ini, seperti kerusuhan dan penundaan rantai suplai. Tingkat korupsi di negara ini juga sangat tinggi, penuh legitimasi. Ditambah keterlibatan pemerintah yang cukup negatif. Membuka bisnis di Afganistan memang mudah, tapi resiko permainan politik dan sulitnya akses kredit membuat bisnis di sana sulit maju.
  2. Chad
    Merupakan negara pengekspor minyak di Afrika Barat. Secara politik semakin beresiko seperti tingginya campur tangan pemerintah pada ekonomi negara dan rendahnya tingkat pendidikan. Situasi politik di Afrika memang agak berubah di 2012, meskipun harga minyak masih tetap sangat mahal dan pemerintah negara ini harus membayar tunggakan-tunggakan negara. Tapi tetap saja infrastruktur yang dibutuhkan tidak memadai.
  3. Republik Kongo
    Resiko keamanan di Kongo sangat tinggi. Iklim bisnis di negara ini tak stabil dan tak ada perlindungan investor. Ancaman perang dan serangan politik dari pihak oposisi membuat negara ini berada pada kondisi yang tak stabil.
  4. Haiti
    Pemerintahan di Haiti sangat kacau. Tingkat korupsi yang sangat tinggi, kualitas regulasi yang lemah, dan rendahnya perlindungan kepemilikan properti membuat investasi di negara ini sangat beresiko. Kekerasan politik juga terjadi dimana-mana.
  5. Iran
    Politik beresiko tinggi dan lemahnya perekonomian Iran memfasilitasi korupsi dan mengundang campur tangan militer atas ekonomi. Pemerintah dapat menggunakan sanksi yang bisa merendahkan peran para pebisnis swasta. Kekerasan politik, kekacauan rantai suplai dan campur tangan politis di Iran adalah yang tertinggi di antara negara-negara di Timur Tengah. Akuntabilitas dan hukumnya sangat lemah sehingga tingkat korupsi kian meningkat.
  6. Irak
    Kondisi politik Irak saat ini makin genting menyusul tekanan domestik dan regional. 10 tahun setelah invasi tentara Amerika, masih banyak kekerasan terjadi di negara ini. Meskipun bisnis minyak di Irak cukup menggiurkan, pemerintah yang rapuh gagal menerapkan perubahan hukum yang dapat menarik investasi internasional dan memperbaiki infrastruktur negara.
  7. Korea Utara
    Sudah seperti kandang perang. Rezim yang kelam terjadi sejak Kim Jong-un mampu berkonsiliasi setelah memimpin di 2010. Dia mengetatkan hukum negara dan menerapkan regulasi yang beresiko bagi para investor.
  8. Somalia
    Negara terburuk di Afrika Timur. Situasi politik dan ekonomi di negara ini karut marut dipicu tak adanya eksistensi investasi asing. Pengamanan negara sebenarnya sudah cukup meningkat, tapi ancaman serangan dan penculikan masih sangat tinggi. Setelah 2 dekade tanpa pemerintahan,otoritas terpilih masih belum berbuat banyak. Terlebih kewenangan tersebut di luar wewenang modal.
  9. Sudan
    Negara terbesar di Afrika tenggara ini, tengah menghadapi situasi politik labil, kesenjangan antar etnis, dan segunung masalah keuangan sejak Juli 2011. Sudan dan Sudan Selatan sedang berjuang meningkatkan produksi dan investasi minyak.
  10. Suriah
    Negara penuh konflik dan kekerasan yang tidak kondusif untuk pengembangan bisnis. resiko keamanan dan politik membuat Suriah kian tersingkir. Kerusuhan dan perang membuat situasi perekonomian Suriah turun drastis. Bantuan dari Iran dan Rusia sedang digunakan untuk menghindari krisis hutang.
Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font.
Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih.

7 komentar :

Random Post

Back to top

Sugeng

Selamat
Hari

Have
a nice day

~mars~