Upacara Pernikahan Adat Jawa

4 September 2015
Sebelum melaksanakan upacara adat perkawinan, yang pertama kali harus dilakukan adalah memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa agar acara dapat berlangsung dengan baik dari awal sampai akhir.

Masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya akrab dengan budaya leluhur, bila akan melaksanakan sebuah hajatan, biasanya tak akan lupa menyediakan sesajen di berbagai tempat tertentu, khususnya di sekitar rumah.

Prosesi Upacara Pernikahan Adat Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

Bersih Lahir Batin
Sebelum kedua mempelai terikat perkawinan, keduanya harus dibersihkan terlebih dahulu baik lahir maupun batin. Tujuannya agar kedua calon mempelai benar-benar bersih dari segala hal dan siap menyongsong status sebagai suami istri dalam keadaan bersih.

Midodareni
Merupakan perkenalan dan silaturahmi antar keluarga. Dari pihak pria dilakukan oleh sesepuh dan keluarga dekat pengantin pria. Wakil orang tua pengantin pria juga dibekali dengan bingkisan balasan sebagai tanda kasih sayang dari keluarga pengantin wanita.
Upacara Injak Telur
Acara ini mengandung harapan bagi pengantin wanita untuk segera mempunyai keturunan, karena identik dengan pecah wiji dadi. Telur ini juga mempunyai makna sebagai keturunan yang akan lahir sebagai cinta kasih berdua. Kemudian dilanjutkan mencuci kaki pengantin pria yang dilakukan oleh pengantin wanita.

Sikepan Sindur
Dilakukan oleh ibu pengantin wanita. Sindur dibentangan pada kedua bahu mempelai yang mengandung harapan bahwa kelak keduanya akan semakin erat karena dipersatukan dengan ibunda. Tugas ayah sebagai kepala rumah tangga berjalan di muka sebagai pemandu anak mengikuti langkah terbaik dalam hidup yang akan dijalani.

Acara Pangkuan
Disebut juga dengan istilah timbang bobot. Pengantin pria duduk di paha sebelah kanan dan pengantin wanita duduk di paha sebelah kiri sang ayah pengantin wanita, yang kemudian ditanya oleh sang ibu mana yang lebih berat dan dijawab sama berat.

Kacar-Kucur
Acara ini melambangkan kesejahteraan dan tugas mencari nafkah dalam kehidupan berumah tangga yang dilakukan dalam bentuk biji-bijian, beras kuning, uang recehan yang semuanya diberikan kepada ibu.

Dahar Klimah | Dulang-dulangan
Acara ini cukup menarik karena kedua mempelai saling menyuapi yang dilakukan sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan minum air putih. Proses ini mengandung harapan agar kedua mempelai senantiasa rukun, saling tolong menolong serta sepenanggungan dalam menempuh hidup baru.

Titik Pitik
Setelah dahar klimah, upacara titik pitik pun dilaksanakan. Yaitu saat besan datang untuk menyaksikan upacara sakral tersebut. Dengan hadirnya besan berarti keluarga semakin berambah besar dan menjadi satu kesatuan yang kuat sebagai keluarga.

Ngabekten | Sungkeman
Sungkeman pertama ditujukan kepada orang tua yang diteruskan kepada para sesepuh lainnya seperti nenek, kakek dan sebagainya. Dilakukan dengan penuh takzim dan membuat suasana haru, karena pasangan muda ini sangat awam dalam menghadapi persoalan kehidupan rumah tangga.

Prosesi prosesi tersebut diatas biasanya ada yang dilakukan secara utuh artinya semua kegiatan upacara pernikahan adat tersebut dilaksanakan semua, ada pula yang melaksanakan hanya beberapa bagian dari prosesi tersebut diatas.

Semua prosesi tadi biasanya dilakukan sebelum pesta perkawinan atau bersamaan dengan pesta pernikahan yang biasanya menggunakan pesta pernikahan tradisional juga.
Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font.
Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih.

3 komentar :

Random Post

Back to top

Sugeng

Selamat
Hari

Have
a nice day

~mars~